Anggota Komisi X DPR RI Elnino M. Husein Mohi saat mengunjungi SMK Negeri 2 Gorontalo, Selasa (25/10/2022). Foto: Ayu/nvl

Anggota Komisi X DPR RI Elnino M. Husein Mohi berharap dunia usaha dan industri di Gorontalo mampu menyerap lulusan SMK yang notabene merupakan pendidikan vokasi. Meski demikian, ia melihat belum banyak industri yang mempekerjakan para lulusan pendidikan vokasi ini.

"Kami tadi mengunjungi SMK NEGERI 2 Gorontalo. Di dalamnya sangat lengkap, dari tata boga, tata busana, tata rias hingga multimedia ada. Dan siswa- siswanya langsung mempraktekan ketrampilan masing-masing. Ini patut diapresiasi. Namun demikian masih ada PR (pekerjaan rumah-red) lainny setelah itu, yakni bagaimana mereka setelah lulus dapat bekerja atau diterima di dunia industri,"ujar Elnino, saat mengunjungi SMK Negeri 2 Gorontalo, Selasa (25/10/2022). 

Dilanjutkan Politisi Fraksi Partai Gerindra ini, keterampilan para siswa sudah terlihat jelas saat Komisi X DPR RI mengunjungi sekolah tersebut. Sehingga bisa dikatakan lulusan SMK negeri 2 Gorontalo sudah siap pakai. Meski demikian, ia melihat belum banyak industri yang mempekerjakan para lulusan pendidikan vokasi ini. Jikapun mereka menjadi pelaku usaha mandiri, hal itu butuh modal yang tidak sedikit.

"Selain itu permasalahan lainnya adalah, pemasaran. Bagaimana produk-produk yang mereka (para siswa) hasilkan, baik dari tata busana, tata boga, multimedia, bahkan tata rias ini bisa dipasarkan, atau laku di pasaran," tambahnya.

Oleh karenanya, Elnino berharap agar dunia industri dan masyarakat umum bisa menerima produk-produk yang dihasilkan oleh para siswa SMKN 2 Gorontalo ini. Begitupun kelak jika para siswa sudah lulus sekolah, ia berharap agar industri mau menerima mereka yang sejatinya merupakan tenaga siap pakai. 

Dalam kunjungan kerja yang dipimpin oleh wakil ketua komisi X DPR RI, Dede Yusuf itu, selain Elnino hadir pula anggota komisi X DPR RI lainnya, seperti Andreas Hugo Pariera, Adriana Dondokambey, Johar Arifin, Ali Zamroni, Debby Kurniawan, Ferdiansyah, Mujib Rohmat, Martina, dan Mitra Fakhruddin. (ayu/aha)